Blog pola hidup sehat alami tanpa obat, tips dan informasi untuk menjaga kesehatan dan tetap bugar
Minggu, 09 Januari 2011
Cara Hidup Ideal Kali ini ialah tentang Hematologi
Darah..cairan yang satu ini adalahsalah satu bagian urgen dalam tubuh kita. Darah terdiri dari unsur padat yakni sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit), trombosit dan unsur cairan yang berwarna kekuningan yang dinamakan plasma. Seperti aliran sungai, darah juga bermanfaat sebagai perangkat angkut, tetapi yang dibawa atau dialirkan dalam darah ialah zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan tubuh, membawa bahan kimia hasil metabolisme dan pun sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Nah, adanya kelainan darah bisa mendeteksi gangguan atau penyakit dalam tubuh, berikut yang mengakibatkan perlunya kita mengerjakan pemeriksaan hematologi guna mendeteksi kelainan dalam darah.
Pemeriksaan Hematologi ialah pemeriksaan yang dilaksanakan untuk mengetahui suasana darah dan komponen-komponennya. Pemeriksaan Hematologi bertujuan guna :
1. Mendeteksi kelainan hematologi (anemia atau leukemia) di mana diperkirakan ada kelainan jumlah dan faedah dari sel-sel darah.
2. Mendeteksi penyakit pendarahan yang mengindikasikan kelainan faal hemostasis.
3. Membantu diagnosis penyakit infeksi dengan melihat eskalasi atau penurunan jumlah leukosit serta hitung jenisnya.
4. Mengetahui kelainan sistemik pada hati dan ginjal yang dapat memprovokasi sel darah baik format atau fungsinya.
Banyak orang berpikir bahwa pengecekan hemoglobin (hb) saja sudah lumayan untuk mendeteksi adanya kemunculan hematologi, sistemik, infeksi dan pendarahan, tetapi tenyata periksaan hb saja tidaklah lumayan karena pengecekan hb melulu menilai fokus hb pada komponen darah.
Pemeriksaan hematologi menyeluruh terdiri dari pengecekan darah lengkap, dan hitung jenis di mana pengecekan ini digarap untuk menunjang diagnosis penyakit.
Eritrosit (sel darah merah)
Berfungsi membawa oksigen keseluruh tubuh. Pemeriksaan ini dilaksanakan untuk mengetahui suasana anemia, polisitermia (peningkatan jumlah eritrosit, hb, atau hematokrit. Kehilangan 30 – 40% eritrosit dengan penurunan Hb <>6
/µl) sedang untuk wanita 4,2 – 5,4 (106/µl)
Leukosit (sel darah putih)
Berfungsi mengayomi tubuh melawan infeksi bakteri dan virus. Pemeriksaan ini dilaksanakan untuk memahami kelainan sel darah putih yang bertanggungjawab terhadap imunitas tubuh, penilaian infeksi bakteri dan virus, proses metabolik toksik dan diagnosis suasana leukemia. Nilai normal leukosit ialah 4,80 – 10,8 (103/µl)
Hemoglobin (Hb)
Merupakan protein yang ada dalam eritrosit yang bermanfaat membawa oksigen ke dalam tubuh. Pemeriksaan ini dilaksanakan untuk menilai kosentrasi Hb pada komponen darah, penilaian anemia hemolitik (anemia yang diakibatkan rusaknya eritrosit lebih cepat). Nilai normal guna laki-laki ialah 14 – 18 (g/dL). dan untuk wanita 12 – 16 (g/dL).
Hematokrit
Merupakan komparasi antara sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan sel trombosit dengan plasma darah. Pemeriksaan hematokrit dilaksanakan bersamaan dengan pengecekan Hb dan eritrosit yang dipakai untuk menilai suasana anemia, kehilangan darah, anemia hemolitik, polisitemia. Nilai normal guna laki-laki ialah 42 – 52 % sedang guna perempuan ialah 37 – 47%.
Nilai-nilai MC
Pemeriksaan ini dilaksanakan untuk memahami ukuran serta kandungan hemoglobin dalam sel darah merah.
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Untuk memahami rata-rata banyaknya hemoglobin yang ada dalam eritrosit, guna mendiagnosis suasana thalassemia dan kelainan hemoglobin lainnya. Nilai normalnya ialah 27 – 31 pg.
Mean Corpuscular Volume (MCV)
Adalah volume rata-rata suatu eritrosit yang dapat dipakai untuk mendiagnosis suasana thalassemia dan kelainan hemoglobin lainnya. Nilai normal guna laki-laki ialah 80 – 94 fL sedang guna perempuan ialah 81 – 99 fL.
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
Adalah fokus hemoglobin pada volume eritrosit, pengecekan ini dilaksanakan untuk menilai suasana anemia. Nilai normalnya ialah 33 – 37 g/dL
Beberapa suasana anemia mengindikasikan MCH rendah dan MCV rendah (hipokromik dan mikrositik) diakibatkan oleh defisiensi besi, thalassemia dan anemia sebab penyakit kronik. Sedangkan MCH tinggi dan MCV tinggi (hiperkromik dan makrositik) diakibatkan oleh anemia megaloblastik, yakni defisiensi asam folat atau defisiensi vitamin B12 dan diakibatkan oleh periode mula setelah perdarahan.
Trombosit
Pemeriksaan ini dilaksanakan untuk mengevaluasi, diagnosis dan pengawasan perdarahan, leukemia, gangguan pembekuan darah (disseminated intravascular coagulation. DIC) dan lainnya. Dengan nilai normal 150 -450 (103/µl)
Pemeriksaan Hitung Jenis
Pemeriksaan ini dilaksanakan untuk menolong diagnosis dan dalam pengawasan perjalanan penyakit khususnya penyakit infeksi dan keganasan.
Pemeriksaan hitung jenis terdiri dari:
1) Neutrofil
· Neutrofil berperan dalam mengayomi tubuh melawan infeksi
· Hitung jenisnya bertambah pada endokarditis, pneumonia (inflamasi paru-paru), leukemia granulositik, luka bakar, eklampsia (tekanan darah tinggi dampak kehamilan) dan hemolisis. Nilai normal 50 – 70%
2) Limfosit
· Berperan guna memproduksi antibodi dalam melawan infeksi
· Hitung jenisnya bertambah pada hepatitis yang diakibatkan infeksi, penyakit yang diakibatkan virus beda dan TBC. Nilai normal 25 – 40%
3) Monosit
· Berperan dalam sistem imun
· Hitung jenisnya bertambah pada leukemia monositik, TBC, infeksi dan peradangan kronis. Nilai normal 2 – 8%
4) Eosinofil
· Berperan dalam reaksi alergi obat serta infeksi
· Hitung jenisnya bertambah pada penyakit alergi, infeksi parasit, penyakit kolagen, anemia pernisiosa dan penyakit Addison. Nilai normal 2 – 4%
5) Basofil
· Berperan dalam proses imunologi dan inflamasi
· Hitung jenisnya bertambah pada polisitemia, mielofibrosis, myeloid metaplasia. Nilai normal 0 – 1,0%
Pemeriksaan Laju Endap Darah
Pemeriksaan ini dilaksanakan untuk mengetahui bisa jadi adanya keganasan, penyakit kolagen atau infeksi, memisahkan tingkat radang atau pembentukan antibodi terhadap dua penyakit yang secara klinis susah dipisahkan seperti rheumatoid artritis dan artritis dampak degeneratif. Nilai normal 0 – 20 mm.
Jadi kesimpulannya merupakan....
Pemeriksaan hematologi penting dilaksanakan untuk memahami adanya kelainan semenjak dini sampai-sampai penanganannya dapat dilaksanakan sebelum memunculkan penyakit yang berat, selain tersebut juga dengan mengerjakan pemeriksaan kita pun dapat menilai jenis terapi yang tepat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar